November 30, 2009

Taklim dan Latihan Bersama Bulan Desember 2009

Assalamu'alaykum Wr. Wb.

Diberitahukan kepada Ikhwan Yayasan Perguruan Al-Hikmah dimanapun berada dan wabil khusus di wilayah DKI Jakarta, insya Allah kami akan melaksanakan taklim&latihan rutin seperti kesepakatan sebelumnya yaitu SETIAP MINGGU PERTAMA (AWAL BULAN). Dengan ini insya Allah taklim yang akan datang akan dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Minggu, 6 Desember 2009
Waktu : 09.30 s/d selesai
Tempat : Sekretariat Yayasan Perguruan Al-Hikmah, Jl. Raya Kalibata No.57, Jakarta Timur

Demikian dan terima kasih. wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamu'alaykum

Nb. Contact :
Ust. Bachtiar Effendi :0812.914.1500

November 19, 2009

PENGALAMAN DENGAN AL-HIKMAH

PENGALAMAN KISAWUNG TENTANG YAYASAN PERGURUAN AL-HIKMAH

AL-HIKMAH CISOKA, BANTEN

Yogyakarta, 1978


Ketika tanpa diduga, saat aku berada di dalam becak menuju pulang di jl. Mangunnegaran,terlihat dua pemuda saling berlari, yang satu tampak membawa golok mengejarnya, dan berhasil saat dekat, segera dibacoknya berulang-ulang pemuda yg didepannya,namun bacokan tersebut meleset mengenai sedikit saja dan segera si korban itu berlari lagi..tampak didepan mataku bagaimana akibat bacokan itu, darah mengucur dari tubuh si korban, untunglah ia segera kabur dan menghilang masuk gang2 sempit di wilayah itu.

Akibatnya, semenjak kejadian malam itu, aku shock berat.. sehingga seringkali jika ada rame2 keributan atau ada pertengkaran didekatku langsung saja perutku terasa mulas melilit dan jantungku berdegup dengan kencangnya, penyakit psikis tersebut, terus aku rasakan sampai 4 tahun lamanya.


Sampai suatu ketika..

Pondok Labu Jakarta Selatan, 1982.

Aku satu kelas dengan saudara Derry (pelawak 4 sekawan) .saat itu kami di kelas 2 IPA, SMAN 66 .dia bercerita tentang perguruan Al-Hikmah, bahwa temannya yaitu Ginanjar ternyata mempunyai bapak yang menjadi Perawat Al-Hikmah. dan Derry bersama-sama Ginanjar ikut menekuni latihan Tenaga Dalam Al-Hikmah.

Derry menyatakan, alangkah baiknya jika aku mau juga mengikuti dan mencicipi Al-Hikmah namun aku masih belum tergerak untuk mempelajarinya, karena aku masih sangat cinta dengan aliranku yang sebelumnya (tatkala masih di Yogya) yakni Perisai Diri.

Sehingga, satu saat kemudian, penyakit psikisku kambuh lagi, tatkala terjadi penyerangan oleh sekelompok pelajar dari SMA lain, berusaha menyatroni sekolah kami, dan saat itu kulihat, beberapa pemuda Al-Hikmah pelajar/jg teman di sekolahku, tampak sigap menjaga di pintu gerbang dan siap melayani serangan itu. sementara preman2 pelajar di sekolahku tampak malah ketakutan

Itulah awal mula aku jadi simpati kepada Al-Hikmah..

Kebetulan, didekat rumahku di jalan Bango, ternyata dibuka pula latihan Al-Hikmah oleh sekelompok tukang kredit yg berasal dari Tasikmalaya sehingga, mulailah aku bersama teman-teman tetangga, sepakat untuk ikutan.


Penggoresan

Selanjutnya, aku dipertemukan dengan Bapak Eman Sulaeman dialah guru Al-Hikmah ku yang pertama.. kemudian secara bergiliran, aku dan temanku ada 3 orang, masuk ke suatu ruangan, kemudian aku disuruh buka baju, lalu di "gores".

Penggoresan ialah istilah populer di Al-Hikmah sebagai suatu cara untuk menghidupkan tenaga dalam pada diri kita. Saat itu belum dikenal istilah sebagai "pembangkitan" masyarakat awam hanya tahu bahwa "digores" itu ialah sama saja dengan "di isi".

Nah setelah kami digores, tibalah saatnya kami ditunggu di lapangan,saat itu sekitar jam 8 malam.. sudah menunggu sekitar kurang lebih 10 orang, lalu mereka mulai siaga. dan mempraktekkan teknik perkelahian secara Al-Hikmah. wah ajaib memang terlihat bagaimana seseorang menaikkan emosinya lalu menyerang kemudian dipentalkan oleh temannya yang menjadi sasaran , selanjutnya tiba-tiba, yang diserang tadi gantian menaikkan emosinya dan berbalik menyerang si penyerang tadi.. begitulah terjadi adu kekuatan sambil dibarengi emosi yang makin tak terkendali sampai akhirnya kedua-duanya terlempar berguling-guling..., selesai..

Nah tibalah sekarang giliranku untuk dicoba...wehehehehe... kulihat didepanku sang penyerang mulai menaikkan emosinya kemudian meraung seolah dirinya berobah menjadi macan, akibat itu, muncullah rasa gemetar ketakutan dan aahhh... pengen kabur saja , tapi ... penasaran juga pengen mencoba. Ketika sang penyerang kemudian meloncat maju menyerbu aku dengan terkamannya aku segera mengencangkan perut lalu melakukan gerak mendorong ke depan sang penyerang seolah tertahan dan tidak bisa maju, lalu aku dorong lagi sambil perutku aku kencangkan lagi sekencang-kencangnya

E.. eh.. si penyerang malah berusaha terus untuk maju.. waduh.. dan tatkala kira-kira tangannya sudah mendekat hampir sejengkal, aku reflex menggerakkan kakiku menyerong kedepan.. aku bermaksud untuk menjaga keseimbanganku yg mulai goyah akibat nafas jadi bengep. rupanya disitulah rahasianya kemudian menyebabkan si penyerang kemudian, terpental jatuh berguling-guling ga karuan... dan aku merasa lega. seiring aku bisa mengendorkan lagi perutku yg sudah terasa sakit dan dada sesak smile lain.

Akibat peragaan ini, temanku yang dua orang tadi, menggigil ketakutan dan tidak mau mencoba, sampai dibujuk berkali-kalipun, mereka tetap ketakutan.. wah parah pikir hatiku... masak aku saja yg berani mencoba..


Syarat-syarat pelajaran Al-Hikmah :

1. Jangan tinggalkan sholat yang lima waktu

2. Taat kepada kedua Orangtua

3. Jangan berzina

4. Jangan berjudi

5. Jangan mencuri (menipu)

6. Jangan minum-minuman keras (khamer)

7. Jangan makan barang yang haram

8. Jangan menduakan Tuhan

9. Jangan berdusta

10. Jangan riya`

11. Jangan sombong

12. Jangan Syirik ,dengki, dendam

13. Jangan memfitnah

Semua itu garis besarnya menjadi dua pasal,

1. Tidak boleh melanggar hukum Negara RI

2. Tidak boleh melanggar hukum agama Islam

Demikianlah setelah selesai pengetesan pada malam itu, kemudian aku diwejang mengenai syarat-syarat pelajaran yang harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar, sebagaimana yang tertulis diatas itu.. dan juga diberi wiridan / amalan , yang harus dikerjakan sesuai aturan hitungannya, dan diselesaikan jangka 3 bulan.


Sembuhnya penyakit psikis yg kuderita

Sebagaimana yg kutulis sebelumnya, bahwa selama 4 tahun aku menderitanya.namun sungguh ajaib, tatkala selesai mendapatkan penggoresan di Al-Hikmah, beberapa hari kemudian aku mengalami kejadian, dimana aku ditantang berkelahi oleh temanku. yang mana, sebenarnya hanya gara-gara masalah sepele. saat usai dan pulang sekolah, kulihat temanku itu sudah menunggu dengan 2 orang kawannya.. hmmmm... beraninya mau mengeroyok neh, pikirku.. akhirnya aku siap sesuai pelajaran, dan segera mengencangkan perutku..

Sambil berjalan pelan kudekati mereka, dan terdengarlah makian-makian dengan suara keras dibarengi juga dengan ancaman dan pokoknya ramelah.. hehehe. Kemudian aku mulai menunggu, siapa yang mau maju dan menyerang.. tetapi yang terjadi kemudian, malahan suara mereka melemah dan terus diam, saling memandang satu denga yang lainnya.. kemudian malah menyuruh maju temanku yang bermasalah denganku malah dia yg dimarahin.. " kenapa lu kagak maju.." akhirnya temanku maju menghampiriku.. dan kulihat.... dia gemetaran tangannya sudah siap mau memukul, tetapi seolah tertahan dan tertahan lagi lalu semakin tampaklah kalau dia jadi gugup dan gemetaran, akhirnya ga jadi mau memukul.

Selanjutnya, habislah dia dikata-katai oleh dua temannya sebagai pengecut.. padahal kulihat nasib dua temannya juga serupa, yaitu ikut kehilangan nyali . nah, demikianlah, usai ketegangan itu berlalu, tatkala aku sampai dirumah, aku baru sadar, kok penyakitku sudah tidak ada lagi, biasanya kan kalau ada hal seperti itu, pasti perutku akan bereaksi mulas melilit dan ini hehehe... bersyukur alhamdulillah, aku merasa terbebas dan sembuh akhirnya.


Pertemuan dengan Abah Syaki di Cisoka Sukajami, Banten

Tatkala bulan Maulud tiba, kelompok latihan kami diberitahu oleh Bapak Eman bahwa kita dapat undangan untuk menghadiri acara Maulid Nabi di kediaman Abah Syaki sebagai Guru Besar Al-Hikmah, di Cisoka Sukajami Tangerang Banten. waah, betapa senangnya hatiku membayangkan saatnya nanti bisa bertemu Abah Syaki, juga sebagaimana di informasikan, bahwa acara tersebut akan dihadiri oleh ikhwan Al-Hikmah dari seluruh Indonesia.

Saatnya tiba, setelah kami sampai di Cisoka, kami kemudian segera menuju rumah Abah. astagfirullah, masya Allah, ribuan orang sudah berkumpul disana layaknya pasar malam. Kami kemudian tak dapat masuk ke rumahnya saking penuhnya ikhwan2, dan aku sempat sedih.. yang mana sih wajah si Abah.

Dalam kesedihanku itu .. eh tiba-tiba Bpk Eman muncul entah darimana dan segera menarik tanganku masuk kedalam rumah Abah.. Alhamdulillah bersyukur, akhirnya aku bisa masuk bahkan ke dalam Kamarnya Abah dimana Abah sedang duduk dan menyambut salam tanganku... lalu kucium.

Lega, dan puas aku berhasil bertemu dengan Guru Besar, lalu kami semuanya pergi ke lapangan dan mengikuti acara Maulid Nabi, di tengah lapangan, terlihat sebuah panggung yang berukuran cukup besar, dan setelah usai acara Maulid dengan Ceramah dari 10 orang Kiyai Masyhur akhirnya acara puncaknya tiba... peragaan Al-Hikmah. Dimulai dengan kemunculan seorang pemuda yang sangat kekar sekali penampilannya sangat persis bagai Si Pitung lalu dia segera menghadap ke Timur dan melakukan gerakan mendorong (jeblag) lanjut ke arah Utara, arah Barat, arah Selatan, terakhir kembali ke arah timur, namun kali ini gerakan jeblagnya mengarah ke langit, lalu ke bumi, setelah itu ia meloncat tinggi banget , lalu menggebrak jatuh layaknya Elang menerkam mangsa menggebrak ke panggung dengan suara gebrakan yang terdengar sangat keras.

Hal itu ternyata ialah perbuatan untuk memagar gelanggang / lapangan, setelah gelanggang dibuka dengan tampilan jurus pemagar lapangan, maka dipersilahkan selanjutnya kepada cabang yang paling jauh datang yakni yang dari Sumatera dan Kalimantan. Demikianlah kemudian terjadi atraksi ala Al-Hikmah yakni penyerang-penyerang yang diatasi dengan variasi gerak "jeblag"

sampai-sampai yang terhadi kemudian ada satu penyerang yang tidak bisa kontrol ianya jatuh terlempar ke luar panggung , untunglah di bawah panggung kejatuhannya sudah disambut oleh para ikhwan , demikianlah acara tersebut disambung lagi dengan peragaan dari beberapa cabang. dan terakhir sebagai penutup acara, Abah Saki Tampil ke panggung dan meminta agar seluruh perawat Al-Hikmah segera naik ke atas panggung untuk diperkenalkan kepada ribuan ikhwan yg hadir.

Astaga... seketika naiklah puluhan perawat ke atas panggung dan menjadi penuh sesak karenanya.... (simbol fenomena seribu perawat di Al-Hikmah)


Fenomena Seribu Perawat Al-Hikmah

Belakangan aku sadar, apakah yang menyebabkan Al-Hikmah bisa berkembang pesat kala itu. ternyata untuk menjadi seorang perawat Al-Hikmah (Guru Cabang) Abah Syaki menerapkan aturan yang sangat mudah, biasanya jika seseorang dianggap memadai pengetahuan agamanya, khususnya Ustadz Muda maka yang demikian ini menjadi prioritas untuk diberikan "kunci pengisian Penggoresan", dan lagi pula untuk mempelajari Al-Hikmah ialah tidak susah, cukup mengkhatamkan wiridan selama kurang lebih 3 bulan, maka dinyatakan lulus tingkat pertama. Setelah itu dilanjut dengan tingkat keduanya, ialah fokus Asmak (Abdul Jabbar). selama lebih kurang 4 minggu, maka dinyatakan lulus.

Dan jika kemudian hadir dan melaporkan dirinya kepada Abah, bahwa telah menyelesaikan Dua Tingkatan tersebut, maka selanjutnya masuk kepada "anggota Perawat" untuk mendapatkan "Ijasah Penggoresan"

kemudian setelah itu biasanya Abah berpesan untuk mendidik kader-kader Al-Hikmah di wilayahnya masing-masing dan untuk nantinya silahkan dibawa ke pusat saat terjadinya acara Maulid Nabi.

Begitulah rupanya Sistem Pengkaderan Al-Hikmah dari Abah,sehingga Al-Hikmah begitu cepatnya menjalar dari Sabang sampai Merauke dan rata-rata berkembangnya kebanyakan di Pesantren.


Siapakah Abah Syaki

Sejarah tentang siapa Abah Syaki, sangat sedikit yang mengetahui, saya pribadi pun hanya mendengar cerita dari para senior tentang beliau.. itupun kisahnya banyak yang tak masuk akal.. dan jika di konfirmasi kepada H Romly beliau kebanyakan senyum saja, dan bahkan sering mengatakan tidak benar itu termasuk perjumpaan beliau kepada Abah Toha di Jakarta, diceritakan bahwa masa dahulu itu, Abah Saki sempat menjadi Centeng di Tg.Priok, dan abah Syaki ternyata juga mahir dalam bermain silat yang sifatnya fisik, namun tidak diceritakan Silat apakah yang dipegang oleh Abah Syaki.

Sehingga ketika bertemu dengan Abah Toha, segera saja Abah Syaki menjajalnya dengan menyerang secara fisik.., dan hasilnya..., abah Syaki sampai terjerembab jatuh bahkan dikatakan sampai nyungsep masuk ke got itulah sebab, mengapa kemudian diceritakan kemudian Abah Syaki menyatakan takluk dan langsung berguru kepada Abah Toha, setelah pelajaran dirasa cukup, Abah Toha kemudian memerintahkannya untuk melanjutkan pelajaran kepada Abah H. `Amilin yang berdomisili di Dayeuh Kolot Bandung.

Diceritakan kemudian, Abah segera berangkat ke Bandung.. dan perjumpaan terjadi di tengah sawah.. tatkala Abah kemudian bertemu dengan seorang petani yang berperawakan kecil lalu bertanya.. dimanakah rumahnya Abah H. Amilin.. lalu disambut dengan pertanyaan lagi, untuk apakah kamu mau kesana..lalu dijawab Abah, mau berguru sesuai amanat dari Abah Toha.. yang ada, Abah segera ditantang berkelahi oleh petani itu.. dan segera saja Abah melayani dengan mengeluarkan jurus silatnya.. dan terjadi lagi,

hanya dengan sedikit gerakan mengibas.., abah langsung terjatuh dan tidak bisa bergerak.

Akhirnya petani itu tersenyum, dan kemudian menunjukkan arah rumahnya H.`Amilin, lalu berangkatlah Abah Syaki dengan perasaan herannya.. mencari ke arah yang ditunjukkan.. dan sesampainya di rumah H.`Amilin.. betapa kagetnya Abah... ternyata, Abah H.`Amilin ialah.., petani yang ditemuinya tadi di lokasi sawah, Beliau sudah ada di rumah itu dan mengenalkan dirinya ialah yang dicari.

Demikianlah selanjutnya abah Syaki diceritakan kemudian menerima pelajaran Asmak sebanyak 28 amalan, yang terbagi kepada 4 bagian / tingkatan.

Hal inilah yang menyebabkan kemudian, setelah itu Abah direstui untuk membuka pelajaran Hikmah di Cisoka, yang kemudian berdiri dengan nama Al-Hikmah.


Keunikan Teknik Al-Hikmah

Al-Hikmah hanya melatih pada satu teknik saja untuk antisipasi serangan..teknik pengencangan otot dengan nama populernya ialah kompres atau kedut. Nah pada [B]Tingkat Pertama, fokus kompres ialah pada "[B]dua jari diatas pusar" sementara di perguruan lain malahan "[B]dua jari dibawah pusar".

Sebenarnya teknik tersebut ialah proses pengencangan perut, melalui diafragma. menurut penyelidikanku, ternyata terdapat dua urat syaraf yang bereaksi akibat itu, yakni syaraf yang berpangkal pada ruas ke delapan di tulang punggung, yang melingkar menyusuri ke arah atas perut dan hampir bertemu di titik solarpleksus nah ini kadang digambarkan bagai 2 naga yang keluar dari [B]Cupu Manik Astagina ialah penamaan dari ruas ke delapan itu.. lalu seperti berusaha berebut Mustika.

Nah mustika itu kemudian memancar mengeluarkan sebentuk cahaya yang menebar keseluruh tubuh.. kebanyakan berwarna biru keemasan, dalam aplikasinya, maka apapun yg terjadi, atasi dengan kompres perut.

Selanjutnya, pada [B]Tingkat Kedua, pengencangan otot berpindah ke kedua lengan.. ini pentakbirannya ialah mengacu kepada "[B]Cahaya Musa" yg memancar di Tangan. Titik pangkal kekuatan ini ialah terletak pada ketiak kanan dan kirimeliputi dua latifah yang terdapat di dada kiri dan kanan.. penjelasan tentang hal ini aku dapat secara pribadi atas pencerahan dari pengetahuan yang termaktub pada kitab Syamsul Ma`arif Al Kubro

tatkala menerangkan tentang asmak Al Jabbar dan Ismuhu Abdul Jabbar


Attunement

Jika kita pinjam istilah attunement yang bermakna "bagaimana membangkitkan" dan setelah itu memprogram bentuk energi pada diri kita. maka di Al-Hikmah itu aselinya terdapat beberapa tahapan, [B]Tahapan Pertama, Pembersihan, Ini ialah layaknya Cleansing, maksudnya siswa ialah dimandikan dengan tujuan supaya jiwa raganya siap untuk menerima "hidupnya tenaga" pada diri.

Tahapan Kedua, [B]Penggoresan, Ini ialah layaknya Energizing, maksudnya seperti mengecas accu yg mati supaya hidup lagi karena diyakini bahwa pada diri ini sudah ada kekuatan yang tersembunyi.

Penggoresan ini dengan terlebih dahulu dimulai pada proses cleansing lagi namun yang di cleansing ialah Qolbunya.. awas.. cleansing disini bentuknya ialah gerakan menggores pada dada dengan niat do`a Agar supaya Allah mengampuni dan membersihkan Qalbu si calon ikhwan serta membentenginya dari bisikan Syaithon serta siap jiwa raganya untuk menerima pancaran Nur sehingga menerbitkan Nur pribadinya, dilanjut dengan penggoresan pada tubuh, ini dengan makna falsafah "[B]Iradat, Ilmu, Hayat"

(maksudnya mohon maaf ialah rahasia hanya dibuka kepada ikhwan saja)

dilanjut dengan penggoresan pada titik Latifatul Nafsi Natiqah (Chakra Dahi) tujuannya ialah rahasia lagi, dilanjut lagi dengan gerakan seperti membuat "bola aura" (yang sebenarnya sama saja seperti yang dilakukan Rasul tatkala mau tidur sebagai bentengan)

[B]Tahapan Ketiga, selamatan, sambil disediakan air putih yang sudah didoakan dengan perlengkapannya yang semuanya itu bermakna filosofis tentang penjelasan makna manusia lahir sebagai bayi yang fitrah, dan seterusnya (rahasia lagi).

Setelah itu diberikan "latihan ala Al-Hikmah" dan dilengkapi dengan amalan dan perawatannya, selesai..

Perawatan selanjutnya ialah mendapatkan pencerahan dan pengalaman pribadi yang harus dilaporkan pada Perawat Al-Hikmahnya dimana yang perlu diteruskan dimana yang berupa cobaan, dihilangkan/ dan yang paling penting, dijaga dari sifat kesombongan batin yang tersembunyi ialah perasaan lebih hebat dari ikhwan yang lainnya bahkan lebih hebat ketimbang gurunya


Amarah Suci

Aku penasaran dengan apa yang namanya itu “amarah suci” mengingat setiap kali acara “pengetesan”, pastilah di pihak penyerang selalu menunjukkan suatu gerakan batin yang terlihat seperti orang yang siap untuk menghancurkan dan juga membunuh. Mengapa team penyerang itu bisa melakukan sesuatu yg menyebabkan emosinya naik banget dan sehingga bisa memposisikan sebagai dirinya itu ialah musuh.

Yang dengan demikian itu menyebabkan terjadinya pembuktian bahwa tenaga yg sudah dibangkitkan secara Al-Hikmah bisa terbukti nyata berfungsi dengan sebagaimana mestinya yang berakibat terpentalnya mereka yang naik emosinya itu.

Ketika aku bertanya kepada para senior, tentang bagaimana caranya bisa jadi penyerang. Dan apakah yang demikian itu memang perlu. Maka dijawab, bahwa hal itulah yang membuat mereka jadi yakin. Dan perbuatan semacam itu namanya ialah “amarah suci” “kamu tidak akan yakin , kalau kamu tidak membuktikannya sendiri dengan jalan melakukan apa itu yang namanya “amarah suci”.

jika kamu ingin membuktikan adanya tenaga misterius yang bisa mementalkan musuh. Maka kamu belajarlah menjadi musuh yang jahat, tetapi dengan tuntunan demi untuk pembuktian tatkala latihan saja. Dan itu adalah kondisi yang sebenarnya jika ada kejadian pertarungan yang sesungguhnya.

Lalu aku segera menemui pak Eman untuk minta diajari jadi penyerang Supaya aku bisa menggunakan apa itu yang namanya amarah suci. Dan aku juga penasaran pengen tahu bagaimana rasanya bisa dipentalkan. Dan apakah memang itu benar, bukannya bohong-bohongan.

Akhirnya, setelah mendapatkan pengarahan dari guruku itu. Keesokan malamnya aku berkumpul bersama 3 temanku dan mencobanya. Kebetulan dilapangan tempat kami biasa latihan, memang terdapat banyak pohon pisang.

Selanjutnya pohon pisang itu, aku tulis dengan isyarat telunjuk Yakni huruf arab “lam alif” disertai pengencangan perut untuk mengisinya. Sehingga sekarang itu ibaratnya pohon pisang tersebut menjadi ikhwan Al-Hikmah dan aku menjadi musuhnya (penyerang).

Lalu aku membaca beberapa lafadz yg telah diajarkan sebagai pembangkit Amarah suci, dan memang terasa di badan seolah hawa emosi menjadi meluap. Langsung saja setelah merasakan hawa itu, segera aku loncat dan menyerbu Si pohon pisang dan memukulnya dengan sekuat tenaga.. Braaaakk… pohon pisang itu kena oleh pukulanku sehingga jadi pecah sedikit. Waahh… ternyata masih kena juga. Dan aku belum merasakan tanda-tanda

Akan terjadinya sesuatu pada badanku (terpental). Begitulah aku coba lagi berulang-ulang. Dan tetap gagal. Akhirnya aku putuskan untuk mencobanya lagi besok malam.

Malam kedua.., aku bersama teman2 ku kembali mencoba tata cara amarah suci. Dan sialnya, teman2ku yang ada Cuma asik memperhatikan aku yg latihan. Sementara ,mereka sibuk memtertawakan diriku sambil mengejek. Maksud mereka ialah membantu aku supaya tambah emosi. Dan sejujurnya saja , akupun jadi beneran emosi bin kesel terhadap mereka, Namun terhadap si pohon pisang, aku belum bisa kesel.. hehehe.. Yah begitulah, malam kedua ini , usahaku marah ama pohon pisang…gagal. Tapi aku berhasil marah ama teman-temanku.

Lalu dimalam ketiga, aku bersama teman2ku silaturahmi ke tempat senior Yang juga posisinya tak jauh dari lapangan tempat lami latihan. Aku segera menceritakan usahaku yang belum berhasil utk amarah suci, Dan aku mohon supaya senior mau membimbingku langsung.

Dan dengan senyum, seniorku itu lalu menyetujuinya, Dan segera mengajak kami untuk menemui si pohon pisang itu.

Lalu seniorku itu segera menyuruhku untuk membaca lafadz, Tetapi sambil tangannya menyentuh pundakku.. Lalu aku merasa, emosiku bisa cepat sekali naiknya.. Dan ketika melihatku demikian , segera saja dia berteriak… pukuuull.. Lalu aku pukul pohon pisang itu dengan sekuat tenaga.. Hasilnya …. Brrruakkkk… si pohon tetap kena dan pecah sedikit lagi

Seniorku kulihat jadi tegang dan ikut melafadzkan sesuatu Sambil menyuruhku untuk siap lagi.. Lalu aku mulai lagi menaikkan emosiku, dan kali ini rasanya agak lain Ada suatu hawa yang naik yang beda dengan sebelumnya.. Rupanya, seniorku itu, ikutan membangkitkan amarah sucinya Lalu disalurkan ke badanku… jadilah dua amarah suci bersatu… dan.. Tanpa menunggu perintahnya lagi…, langsung aku hajar si pohon pisang.

Luar biasa….. itulah pertama kali seumur hidupku Aku merasakan munculnya suatu tenaga yang luar biasa kuatnya Menghantam pada badanku, dan nafasku jadi sesak seketika Jantungku seperti mau pecah… dan tubuhku bisa terlempar Bagaikan jatuh terlempar ke jurang.

Lalu seniorku kudengar berteriak lagi begitu melihat aku sempoyongan berdiri, Dan menyuruhku untuk menyerang si pohon pisang tadi.. Lalu aku serbu lagi dengan sepenuh tenagaku yang masih tersisa.. Edan….. aku merasa lagi bagaimana si pohon pisang itu, bisa merobohkan diriku.. Pukulanku terhadapnya tidak sampai, seolah ada jarak 1 meter yang menghalangi.

Disinilah akhirnya aku bersyukur, dan sangat yakin sekali. Bahwa tenaga Al-Hikmah memang benar, nyata adanya… Alhamdulillah.



Sumber : http://kisawung.multiply.com/journal/item/6/Al_Hikmah




November 16, 2009

Menyibak Kehebatan Ilmu Al-Hikmah

Salah satu keampuhan ilmu ini, orang jahat atau yang bermaksud jahat, jika ditoel (colek) saja bisa jatuh.

SUATU ketika, seorang saudagar cengkeh yang sangat kaya tertimpa musibah. Seluruh hasil penjualan cengkehnya dirampok. Setelah kejadian tersebut, datanglah seorang lelaki yang membantu untuk menangkap perampok tersebut. Melalui ilmu yang dimilikinya, dalam waktu tidak terlalu lama, para kawanan perampok itu dengan cepat dapat diringkusnya.
Tertarik dengan kepandaian yang dimiliki sang penolong, akhirnya bergurulah saudagar tersebut. Sang penolong itu tidak lain adalah KH M Saki Abdusyukur, guru besar Ilmu Al-Hikmah dari Desa Cisoka, Tigaraksa, Tanggerang.
Cerita serupa juga pernah dialami oleh Wirta, salah seorang pengamal ilmu ini. Suatu hari, dia didatangi seorang tamu yang tak dikenal. Sebagaimana biasanya masyarakat Indonesia, jika ada tamu maka berjabat tangan adalah hal yang lazim. Tetapi, ada keanehan yang justru terjadi. Ketika dia menjabat tangan tamunya itu, sang tamu malah jatuh tersungkur di hadapannya. Dia sempat terbengong-bengong dengan peristiwa itu.
Akhirnya dia paham, kalau ternyata sang tamu itu mungkin telah berniat jahat terhadap dirinya. Hal ini diketahuinya dari tubuh sang tamu yang membawa sebilah golok yang diselipkan di dalam bajunya.
“Alhamdulillah. Pertolongan Allah telah datang tanpa sepengetahuan kita,” ungkap Wirta.
Ikhwan (sebutan bagi pengamal ilmu Al-Hikmah) lainnya, Hermawan, juga punya cerita menarik. Hari itu, dia tengah berhadapan dengan tiga orang begundal bersenjata tajam. Merasa keadaan tidak menguntungkan, maka dia pun Cuma bisa pasrah. Dalam hatinya, apapun yang akan terjadi dia serahkan kepada Yang Kuasa saja.
Tiba-tiba, salah satu dari kawanan preman itu hendak menghunjamkan sebilah belati ke arah tubuh Hermawan. Namun, peristiwa aneh itu pun terjadi. Pisau yang hendak ditusukkan ke perutnya itu tidak dapat menyentuh kulit Hermawan. Beberapa saat lamanya tangan si preman seolah tak dapat menekan senjatanya. Diam terkaku.
“Melihat kejadian itu, ketiga orang itu lari tunggang-langgang,” kata Hermawan yang tak henti-hentinya mengucap syukur dan kagum dengan ilmu yang dimilikinya itu.
Itulah antara lain kehebatan Ilmu Al-Hikmah yang sampai saat ini masih terus berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia bahkan hingga ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.

Dari Seorang Polisi Bernama M Thoha
Menurut berbagai catatan, KH M Syaki belajar ilmu itu pertama kali kepada seorang polisi bernama Mohammad Thoha pada tahun 1939. Saat itu para pemuda memang tengah giat-giatnya belajar bela diri seperti silat, kung fu, tenaga dalam dan sebagainya untuk melindungi diri dan keluarga dari kondisi yang masih genting terutama untuk melawan penjajah.
Sebenarnya, pada awalnya ilmu itu belum ada nama seperti dikenal saat ini. Setelah Abah Syaki, begitu ia kerap disapa, menguasai ilmu itu dan bisa menurunkan kepada siapa saja, maka ia menamainya dengan sebutan Ilmu Al-Hikmah. Dalam kurun waktu beberapa tahun, Abah Syaki pun mengembangkan ilmu tersebut di daerah Tanggerang dan sekitarnya. Hingga akhirnya Ilmu Al-Hikmah ini memasuki daerah Jakarta pada 1950 yang dikembangkan melalui Yayasan Al-Hikmah yang diketuai oleh AS Chanafie dan selanjutnya berkantor pusat di Jakarta.
Sebagaimana dilansir Buana Minggu (22 Februari 1981), Abah Syaki menuturkan bahwa Ilmu Al-Hikmah ini lebih cenderung sebagai ilmu bela diri bertahan. Sedagkan ilmu lainnya lebih banyak menyerang atau sama sekali tidak dicampur-adukkan dengan ilmu-ilmu lainnya.
“Kalau, toh, ada yang memakai ilmu semacam Al-Hikmah ini dan telah dicampur-adukkan dengan ilmu lainnya, maka itu di luar tanggung jawab Yayasan Al-Hikmah,” kata Abah Syaki.

Menggunakan Otot-otot Perut
Kekuatan Ilmu Al-Hikmah ini berasal dari asma Allah dan do’a-do’a yang diwiridkan setiap sehabis sholat lima waktu. Selain itu, cara pengolahan atau membangkitkan keampuhannya cukup menggunakan otot-otot perut dibarengi dengan rasa pasrah diri kepada Tuhan YME.
“Dalam bela diri ini tidak memerlukan bentrokan fisik, tetapi cukup menggunakan otot-otot perut yang dikencangkan (di-press) sewaktu berhadapan dengan musuh. Insya Allah mereka yang akan berbuat jahat terpental,” kata Ajibakar Yunus, salah seorang guru Ilmu Al-Hikmah yang berdomisili di Curup, Rejang Lebong, Bengkulu.
Ajibakar menambahkan, masih banyak lagi manfaat belajar Ilmu Al-Hikmah. Selain untuk perlindungan diri secara fisik, ilmu ini juga melindungi kita dari serangan sihir, hipnotis bahkan racun.
“Seandainya kita disuguhi minuman atau makanan beracun, maka ketika kita akan menyentuh piring atau gelas tersebut, maka wadah itu akan pecah seketika,” kata lelaki berdarah Lintang Empat Lawang yang berprofesi sebagai pengacara itu. FRANKY

November 6, 2009

Sikap Hormat dan Doa (Fisik Al-Hikmah Pemalang)




Jadwal Taklim dan Latihan Al-Hikmah

Jadwal Taklim & latihan Al-Hikmah :

1. Al-Hikmah Kalibata (Sekretariat) : Setiap Hari Minggu Pertama Tiap Bulan, jam 10 s/d Selesai;

2. Al-Hikmah Halim (Ust. Wawan/Mulyadi) : Malem Minggu Hub. Bp. Mulyadi 08129851566

3. Al-Hikmah Kebayoran Lama (Ust. Cecep) : Malem Minggu Hub. Bp Cecep 08151653009

4. Al-Hikmah Petukangan Utara (H. Iskandar Dz) : Malem Minggu

5. Al-Hikmah Depok (Ust. Ibrahim Ilyas) : Malem Minggu

Jika ada Ikhwan mempunyai info-info latihan Al-Hikmah, bisa menghubungi moderator blog, terima kasih.