August 24, 2010

EMPAT MACAM MUTIARA MANUSIA

EMPAT MACAM MUTIARA MANUSIA


Sungguh menyedihkan dan memprihatinkan mutu moral/akhlak sebagian saudara kita yang sebangsa, setanah air dan sebahasa Indonesia. Para calon cendikiawan (para mahasiswa) yang tawuran (satu kampus lagi), jumlah koruptor kian bertambah, gara-gara kalah pilkada tindakan anarkispun terjadi. Ya masih banyak lagi bila mau diurai.
Berdasarkan hadis Rasulullah SAW : Empat macam mutiara manusia yang dapat hilang karena empat perkara lainnya (1) Akal dihilangkan oleh marah,(2) Agama dihilangkan oleh hasad(dengki),(3) Malu dihilangkan oleh tamak,(4) Amal sholeh dihilangkan oleh menggunjing.

اربعةٌ منْ جوارح الإنسان يزيلها بأربعة أشياء:العقل يزيلها الغضب, والدين يزيلها الحسد, والحياء يزيلها الطمع والعمل الصا يزيلها الغيبة.
1.     Akal dilangkan karena marah
Akal merupakan salah satu hidayah Allah yang diberikan kepada manusia. Dengan akal kedudukan manusia paling tinggi dan utama dibandingkan makhluq Allah lainnya. Dengan akal, manusia dapat membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan salah, dapat membedakan yang membahayakan dan yang aman, Oleh karena pentingnya manusia menggunakan akalnya, dalam Al Qur’an sebanyak 13 kali Allah menegur manusia yang berpaling atas kekuasaan Allah dan tidak menggunakan akalnya dengan kalimat Afala Ta’qilun ( افلا تعقلون  ).
Akal sehat seseorang akan hilang apabila tidak dapat mengendalikan amarahnya. Dengan amarah, manusia tidak dapat membedakan yang baik dan buruk, dengan marah seseorang sulit membedakan yang bahaya dan tidak.
Para sarjana kesehatan telah mencatat bahwa 60 % dari penderita sakit jiwa, TBC dan darah tinggi adalah berasal dari orang yang mudah tersinggung. Dan ketiga penyakit itu akan mudah disembuhkan bila sipenderita menjauhi amarahnya.
Hadis Rasulullah SAW menyatakan; “Bukanlah orang kuat karena menang bertarung, tapi orang kuat ialah yang mampu menahan amarahnya”
ليس الشديد بالصرعة إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب (رواه البخاري ومسلم)
Hadis Rasulullah SAW lainnya: menyatakan Wahai Mu’awiyah jauhilah dirimu dari sifat amarah, sesungguhnya amarah itu merusak iman, sebagaimana jadam merusak madu”
يا معاوية إياك والغضب فإنّ الغضب يفسد الإيمان كما الصبر العسل (رواه البيهاقي وابن عساكر)
2.     Agama hilang karena hasud.
Hasud atau dengki adalah sikap batin yang tidak senang kepada orang lain yang mendapat kenikmatan, sekaligus mengharapkan hilangnya kenikmatan itu dari pemiliknya. Panyakit ini merupakan penyakit tertua, karena sejak manusia pertama ada dimuka bumi, penyakit ini sudah ada. Kita ingat peristiwa dibunuhnya Habil oleh Qabil (putranya Nabi Adam) karena sifat dengki.
Dalam AlQur’an telah diperingatkan oleh Allah:” Janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian orang lain lebih banyak dari sebagian yang lain”( Annisa 32)
وَلاَ تَتَمَنَّوْاْ مَا فَضَّلَ اللّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ
Firman Alloh dalam surah Az-zukhruf ayat 32:”Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.

أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضاً سُخْرِيّاً وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ ﴿٣٢﴾
Hadis Rasulullah SAW memperingatkan: Hasud itu memakan/menghilangkan kebaikan sebagimana api membakar kayu yang kering”(HR. Ibnu Majah)
الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الخطب
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW boleh hasad terhadap dua hal yakni (1) terhadap seseorang yang mampu mengamalkan isi kandungan Al Qur’an siang dan malam (2) terhadap seseorang yang senantiasa menginfakkan dan bersedekah dari sebagian harta kekayaannya siang dan malam.
لا حسد إلا قي إثنين: رجل اتاه الله القران فهو يقوم به أناء الليل وأناء النهار, ورجل أتاه نالا ينفقه أناء الليل وأناء النهار (رواه الشيخان)

3.     Malu hilang karena sifat tamak( Thoma’)
Tamak adalah sikap batin yang menginginkan agar kenikmatan yang ada pada orang lain pindak kepada dirinya. Dengan kata  lain seseorang tidak merasa puas dengan apa  yang telah dimiliki. Bila kita perhatikan kata tama’ berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari huruf Tho (ditengahnya berlobang), huruf kedua Mim(ditengahnya juga berlobang), dan berakhir dengan Huruf ‘Ain (yang menganga). Dengan falsafah huruf-huruf tersebut, bahwa sifat thamak pada akhirnya tidak akan mendapat apa-apa kecuali penyesalan/sia-sia.
Dengan sifat Thoma’ seseorang tidak akan malu melakukan tindakan-tindakan yang melawan hokum agama dan negara, social kemasyarakatan dan keagamaan dan etika.
Hadis Nabi menyatakan : Al Haya’u minal Iman” (malu itu sebagian dari iman)
Hadis lain menyatakan” Al Haya’u la ya’ti illa bi khair’( Malu itu tidak datang kecuali dengan kebaikan) Maksudnya malu itu pasti mendatangkan kebaikan bagi seseorang.
Hadis lain menyatakan: “Sekiranya malu itu ada pada seseorang, pasti dia adalah orang yang sholeh. Sebaliknya bila sifat malu itu tidak ada pada seseorang dia termasuk orang tidak baik.
“Law kaanal hayaa’u rajulan lakaana rajulan sholuhan, walau kaanal fakhsyu rajulan    lakaana rajulan suu’an”

4.     Amal shaleh akan terhapus oleh gunjingan
Menggunjing adalah salah satu sifat jelek manusia dan dapat menimbulkan permusuhan. dan menghilang amal soleh.
Menggunjing(ghibah) adalah menyebutkan seseuatu yang ada pada seseorang, yang membuatnya tidak senang atau marah. “Zikruka akhaaka bima yakrahu”
Sesuatu yang diceritakan itu benar-benar terjadi atau tidak terjadi sama sekali keduanya termasuk menggunjing.
Sifat menggunjing termasuk sifat yang dapat menimbulkan bahaya dan dampak yang bahaya, Allah telah memperingatkan dalam surah Al Hujurat ayat 12”
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضاً أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتاً فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ ﴿١٢﴾
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”
Jadi dapat disimpulkan bahwa empat mutiara manusia berupa:
  1. Akal, yang menggambarkan pemikiran dan tindakan rasional seseorang akan hilang karena marah-marah, emosional;
  2. Agama, nilai-nilai agama yang ada para seseorang akan terabaikan karena sifat hasad dan iri-dengki, sehingga berusaha saling menjatuhkan dan merendahkan.
  3. Rasa malu, akan terabaikan karena faktor ketamakan akan harta dan jabatan, sehingga tidak pandang lawan-kawan, halal -haram, legal-illegal;
  4. Amal shaleh, akan terhapus atau tidak memiliki investasi apa-apa di sisi Alloh SWT karena faktor gunjingan yang sangat membahayakan rasa keakraban, persatuan dan persaudaraan. Dengan demikian Islam sangat mementingkan kedamaian dan keakraban dalam masyarakat.

1 comment: