Siapakah Abah Syaki
Sejarah tentang siapa Abah Syaki, sangat sedikit yang mengetahui, saya pribadi pun hanya mendengar cerita dari para senior tentang beliau. Itupun kisahnya banyak yang tak masuk akal. Dan jika di konfirmasi kepada H Romly beliau kebanyakan senyum saja, danbahkan sering mengatakan tidak benar itu termasuk perjumpaan beliau kepada Abah
Toha di Jakarta.
Diceritakan bahwa masa dahulu itu, Abah Saki sempat menjadi Centeng di Tg.Priok, dan Abah Syaki ternyata juga mahir dalam bermain silat yang sifatnya fisik, namun tidak diceritakan Silat apakah yang dipegang oleh Abah Syaki. Sehingga ketika bertemu dengan Abah Toha, segera saja Abah Syaki menjajalnya dengan menyerang secara fisik.., dan hasilnya..., Abah Syaki sampai terjerembab jatuh bahkan dikatakan sampai nyungsep masuk ke got. Itulah sebab, mengapa kemudian diceritakan kemudian Abah Syaki menyatakan takluk dan langsung berguru kepada Abah Toha.
Setelah pelajaran dirasa cukup, Abah Toha kemudian memerintahkannya untuk melanjutkan pelajaran kepada Abah H. `Amilin yang berdomisili di Dayeuh Kolot Bandung. Diceritakan kemudian, Abah segera berangkat ke Bandung dan perjumpaan terjadi di tengah sawah tatkala Abah kemudian bertemu dengan seorang petani yang berperawakan kecil lalu bertanya dimanakah rumahnya Abah H. Amilin. Lalu disambut dengan pertanyaan lagi, untuk apakah kamu mau kesana. Lalu dijawab Abah, mau berguru sesuai amanat dari Abah Toha. Yang ada, Abah segera ditantang berkelahi oleh petani itu dan segera saja Abah melayani dengan mengeluarkan jurus silatnya.. dan terjadi lagi...hanya dengan sedikit gerakan mengibas.., Abah langsung terjatuh dan tidak bisa
bergerak..Akhirnya petani itu tersenyum, dan kemudian menunjukkan arah rumahnya H.`Amilin..lalu berangkatlah Abah Syaki dengan perasaan herannya mencari ke arah yang
ditunjukkan dan sesampainya di rumah H.`Amilin, betapa kagetnya Abah ternyata Abah
H.`Amilin ialah petani yang ditemuinya tadi di lokasi sawah. Beliau sudah ada di rumah itu dan mengenalkan dirinya ialah yang dicari.Demikianlah selanjutnya Abah Syaki diceritakan kemudian menerima pelajaran Asmak sebanyak 28 amalan, yang terbagi kepada 4 bagian / tingkatan. Hal inilah yang menyebabkan kemudian, setelah itu Abah direstui untuk membuka pelajaran Hikmah di Cisoka, yang kemudian berdiri dengan nama Al-Hikmah. Pada awalnya Abah menerima ilmu dari Pak Toha tanpa wiridan.
Namun pada tahun 1957 saat detik-detik terakhir hayat Pak Toha, beliau menitipkan surat kepada adik Abah yang pada saat itu sedang aplusan dengan Abah menunggu Pak Toha, yang kemudian disampaikan surat itu kepada Abah, yang ternyata isinya terdapat 3 lembar. Lembar pertama adalah syarat-syarat yang harus di pegang oleh para penerima ilmu. Lembar kedua isinya 6 wiridan yang sekarang menjadi salah satu kewajiban para ikhwan Al-Hikmah untuk memperkuat energi keilmuanya. Dan lembar ketiga adalah permohonan Pak Toha pada Abah untuk membantu keluarga Pak Toha dalam pengurusan penguburan Pak Toha. Sepeninggal Pak Toha, Abah mulai mengembangkan keilmuanya sehingga sampai mempunyai ribuan anggota. Bahkan pada tahun 1965 anggotanya di Lampung mencapai 10.000 orang.
Saat itu namanya belum Al-Hikmah, tetapi masih KSBPI ( Kesatuan Seni Budi Pekerti Islam) dan masih satu rumpun dengan SINLAMBA, namun karena banyak serselisih faham dengan murid Pak Toha yang lainya Abah pun shalat istikharah yang akhirnya mendapatkan petunjuk untuk memberi nama dengan ALHIKMAH. Kemudian berdirilah Perguruan AL-HIKMAH dengan Guru Besar “ABAH HAJI SYAKI ABDUL SYUKUR” dengan basic keilmuan dari Pak Toha dan H. Amilin.
Sumber :
Copy Paste http://www.indowebster.com/AlHikmah.html
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1113610&page=40
July 10, 2009
Siapakah Abah Syaki
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Assalamualaikum ikhwanul muslimin
ReplyDeleteSyubhanallah walhamdulillah, terimakasih atas dibuatnya web abah Syaki rohimakumulloh, saya merasa bernostalgia, seolah berkelana lagi ke masa 30 tahun yang lalu, kala itu saya sering mengunjungi beliau dengan maksud mita diajarkan ilmu Al-Hikmah, tapi abah hanya tersenyum dan berkomentar "untuk apa...? ilmu Al-hikmah hanya sarana untuk menuju fii mardotillah, beliau melanjutkan "ingat...Abdul Jabar itu ada dua, satu masuk sorga satu lagi masuk neraka..." untuk apa kita jago, kebal, sakti dll kalau hanya untuk melawan hukum/aturan Allah itu sama saja dengan firaun,"
hampir setiap saya datang ke rumah beliau, hanya nasihat2 bijaksana yang saya dapatkan dan alhamdulillah sampai saat ini, yang saya tahu Al-Hikmah itu adalah "satu ilmu/pedoman bagaimana Bijaksana dalam sikap, bijaksana dalam hidup, bijaksana dalam menyikapi segala aturan2 negara dan terutama bagaimana kita senantiasa kokoh kuat dalam ketaatan kita terhadap hukum2 Allah SWT.
Ilahi anta maksudi waridoka mathlubi
Wassalam
yusuf bin Muchtar
Assalamu'alaimu....
ReplyDeleteSalam kenal kang, semoga tetap terjalin Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Hikmah.....
Salam