Ilmu Al-Hikmah bukan ahli hikmah, bukan hijib, bukan aufak. Ilmu Al-Hikmah adalah sirrullah. Al-Hikmah yang bergerak di perut adalah "lailahailallah" Al-Hikmah yang bergerak di tangan adalah "muhammadarosululloh" karena tangan adalah utusan,
Al-Hikmah sangat mudah.. Cukup dengan menyebutkan nama allah dan mengeraskan perut itu sudah mencakup segala tujuan..seperti untuk menghindari yang berniat jahat atau untuk pengobatan, mampu mengeraskan perut tolak ukur para ikhwan adalah tergantung seberapa optimal nya dia mengeraskan perut.. Ketika dia mamppu mengeraskan perut bagaikan batu.. Berbicara dan bernafas tidak terganggu badan tidak kaku.. Maka cara mengeraskan perut nya sudah optimal.
Kalo menurut abah haji syaki.. Kita di tuntut untuk mampu mengeraskan perut sambil menganggukan kepala oleh karena itu para ikhwan di tuntut untuk membiasakan mengeraskan perut, Selain untuk melatih kekerasan tetapi juga untuk menghindari bahaya bahaya yang akan muncul.
Misalkan ketika sendang minum atau makan mengeraskan perut.. Jika dalam makanan atau minuman terdapat racun maka gelas atau piringnya akan pecah.. Sedangkan bagai mana jika bahan gelas atau piring nya bukan dari kaca.. Maka otomatis makanan atau minuman itu tidak akan mampu kita ambil, bahkan ketika para ikhwan di pukul kemudian dia mengeraskan perut tetapi yang memukul belum emosi benar sehingga tidak terpental dan ikhwan tetap terpukul.. Maka pukulan itu tidak akan membahayakan ikhwan tsb, tekniknya sangat mudah... Karena hanya dengan mengeraskan perut dan menyebutkan nama allah... Atau allahu akbar. Oleh karena itu jaman abah haji syaki dulu para perawat selalu di tekankan untuk mendidik para ikhwan dalam mengeraskan perut terlebih dahulu disamping memperbanyak wiridan,
banyak sekali penjelasan para ahli metafisika mengenai hubungan perut dan kekuatan tenaga dalam.... Atau tenaga metafisik, yang jelas manusia kelemahan terbesarnya adalah di perut akan tetapi disitu pula lah terdapat kekuatan yang sangat besar, awal seorang ikhwan ketika dia pertama kali mengecangkan perut badan akan terasa lemas.. Seperti tanpa tenaga.. Itu di karenakan karena belum terbiasa...tapi ada untung nya pada saat itu pula jiwa menjadi tenang dan lebih mampu mengontrol emosi,
karena di dalam Al-Hikmah berprinsip.. Siapa yang marah maka dialah yang kalah...dari awal pak toha memberikan Al-Hikmah tanpa wiridan.. Kemudian sepeninggalnya beliau barulah wiridan itu diturunkan.
Mengapa membutuhkan wiridan...? Saya berasumsi bahwa ada energi energi khusus dari wiridan tertentu dari Al-Hikmah yang akan membantu proses penghimpunan chi di perut sehingga pola energinya lebih berkarakter terhadap seseuatu,
terbukti dengan setiap wiridan punya fungsi khusus.. Seperti yang di jelaskan nanti dari tulisan abah haji iskandar mengenai beberapa fungsi dari 6 wiridan pokok di Al-Hikmah tingkat 1...
Kita sedikit bahas mengenai beberapa pengamalan wiridan dalam Al-Hikmah...wiridan pertama...
Ya allah ya hayuu ya qoyum ya adzimu ya robbal a'lamin
wiridan di atas merupakan wiridan pertama dan pokok dalam Al-Hikmah..beberapa pengahayat banyak melakukan riset di wiridan ini, wiridan di atas berfungsi untuk menutup dan membuka..di gunakan biasanya untuk membuka hati seseorang, menutup hati seseorang.. Menutup hujan .. Mengunci.. Dan masih banyak yang jelas sifatnya menutup atau membuka. Biasanya ketika melakukan di barengi dengan gerakan gerakan tertentu untuk memperkuan power yang keluar.. Akan tetapi bagi pemain energi yang handal itu sudah tidak di perlukan lagi.
Pengalaman saya sendiri dengan wiridan di atas. Ketika lagi rajin rajinya.. Heheh
nyamuk tidak berani menggigit saya...dengan wiridan diatas pula saya pertama kali merogo sukmo...
Sumber :
http://kisawung.multiply.co.id
June 4, 2009
Beberapa Penjelasan Al-Hikmah Menurut Abah Haji Iskandar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment